skip to main |
skip to sidebar
untuk satu dosa masa lalu
tanggalkan sejenak kekuatanmu
biarkan raga terkurung jeruji
dan tiga tembok membisu
dalam fragmen jiwa terpasung
kebebasan serupa kerak-kerak daki
membungkah menutupi poripori imaji
menghitam dalam jelaga tanpa suara
gurat-gurat wajah penuh sesal
membiaskan alpa atas peristiwa bersama mimpi yang terkubur
dalam kubangan aib dan nista
sisakan hari-hari penebusanmu
dalam pertemuan yang berulang
ketika sipir menjemputmu
pada tetamu di ruang tunggu
tumpahkan nasimu pada sehelai daun nangka
lemparkan pada anjing anjing penunggumu
biarkan mereka santap tanpa sisa
nasi dan sayur basimu
lalu masihkah kau tanya
tentang sifat dan nalurinya?
cukup jelas dan nyata
hanya pemakan segala
........................................................
janji yang terpahat di altar cinta
seperti menorehkan cinta bersama janji terpatri
lewat sentuhan jemari asmara berapi
mengalir dari hulu ke hilir batinku
tangan yang berjabat merapat bersama ucap khidmat
terlantun menggema di ruang janji sehidup semati
di titik pertemuan dua hati berbeda
ijinkan aku mengayuh kemudi hidup baru
dan musim pun memasuki babak baru
merajut mimpi melewati gerimis pengharapan
menaklukan emosi disejenak kemarau perselisihan
meninggalkan kata tawar
lalu meretas kata menjadi bernyawa
di titik pertemuan hati
kita akan selalu betemu
menyuburkan buahbuah yang tlah tumbuh
menjadikannya hiasan di hati kita
tak hendak menepitak hendak menyeberangtak dapat kuraih lagi hanya terdiam dimainkan gelombangingin kubawa jauh berlayar kemudian menemukan pantai di pagi harinamun angin berhembus menghindarmeninggalkan senja termangu sendiritakkan kudapati pantai diujung sanatuk membuat jejak jejak kaki barutanpa meninggalkan luka karena aku masih di sinikuingin kembalidi lain haripastikan perahu berlayar lagimenuju persinggahan tertunda
kaki melangkah di pelataran pertokoan
desiran angin menerpa tubuh kesepian
gairahku memuncak mencium wangi
menggelitik nafsuku yang kian menjadi
kau memang terlarang buatku
semestinya ku tak menyentuhmu
ah...tapi...
kau begitu menggoda
baiknya kunikmati saja
di puncak gairah nafsu
tangan ini memeluk erat
lidah menjilat tubuhmu
hingga gairah wafat
durian bintan
kau jadi pelacurku
kubayar tuk memuaskan nafsu
di puncak gairahku