tanggalkan sejenak kekuatanmu
biarkan raga terkurung jeruji
dan tiga tembok membisu
kebebasan serupa kerak-kerak daki
membungkah menutupi poripori imaji
menghitam dalam jelaga tanpa suara
membiaskan alpa atas peristiwa
bersama mimpi yang terkubur
dalam kubangan aib dan nista
dalam pertemuan yang berulang
ketika sipir menjemputmu
pada tetamu di ruang tunggu
3 komentar:
bagusss.. Mas....
wawawa...... puak.. bicara sipir..... ough.. kayak yang puisi pernikahan itu... eh? laen yak? hahahahah haloooo puaaakkk..... apa kabarrr....
ha3....
Posting Komentar